Jumat, 13 Februari 2015

PROPOSAL BUDIDAYA TERONG



        PROPOSAL  USAHA                                            BUDIDAYA  terong
 (Solanum melongena L)
SECARA HIDROPONIK






Disusun Oleh:
Andi Prayogo
Kelas/NIS:
3 ATP 5/7814



PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 ( STM PEMBANGUNAN ) TEMANGGUNG
Jl. Kadar Maron, Kotak Pos 104, Telp (0293) 4901639

PROPOSAL  USAHA                                            BUDIDAYA  TERONG
 (Solanum melongena L)
SECARA HIDROPONIK






Disusun Oleh:
Andi Prayogo
Kelas/NIS:
3 ATP 5/7814


PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 ( STM PEMBANGUNAN ) TEMANGGUNG
Jl. Kadar Maron, Kotak Pos 104, Telp (0293) 4901639

KATA PENGANTAR

                 Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga dapat menyelesaikan tugas pembuatan proposal usaha, yang dibuat berdasarkan budidaya tanaman terung secara hidroponik. Proposal ini disusun dengan maksud untuk dapat menambahkan wawasan serta pengetahuan tentang usaha kangkung secara hidroponik kepada orang-orang yang membaca proposal ini.
Pada kesempatan  ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak  yang telah membantu dalam penyelesaian proposal ini:
1.     Bapak Drs. Purwono, M.Pd, selaku Kepala sekolah SMK N 1 Temanggung
2.     Bapak Budi Raharjo, S.Pd, selaku wali kelas 3 ATP 5
3.     Ibu Ida Loeh Sawitri, SP, selaku pembimbing pada budidaya tanaman secara hidroponik
4.      Ibu Shinta S.T.P, selaku pembimbing dalam pembuatan proposal usaha ini
5.      Bapak dan Ibu terhormat
6.      Teman-teman yang tersayang yang selalu mendukung saya
     Namun kami menyadari bahwa hasil yang sederhana ini masih banyak kekurangaan. Kritik dan saran dari semua pembaca yang sifatnya konstruktif sangatlah kami hargai dan butuhkan, guna kesempurnaan proposal ini. kami juga mohon maaf apabila proposal ini terlalu sederhana dan banyak kesalahan dalam menyampaikannya. Akhirnya kami sebagai penyusun proposal berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah sedikit pengetahuan yang kita miliki.
                                                                
                                                                  Temanggung, 12 November 2014     
                                                                                    Penyusun

DAFTAR ISI

Contents







BAB I

PENDAHULUAN

Terung merupakan tanaman asli India dan Srilanka, dan satu famili
tomat dan kentang. Kandungan gizinya cukup tinggi, meliputi protein, lemak, kalsium, fosofr, besi, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Memiliki kadar kalium yang tinggi sekitar 217 mg/100 gr (kalium sangat penting bagi sistem saraf dan kontraksi otot, menjaga keseimbangan elektrolit tubuh), sedangka natrium rendah (3 mg/100 g). Dengan demikian buah terung sangat baik bagi kesehatan, yaitu untuk mencegah hipertensi. Kandungan serat terung sekitar 2,5 gr per 100 gram, sehingga sangat baik bagi pencernaan
Terung (Solanum melongena L) termasuk suku Solanaceae dan termasuk tanaman setahun yang berbentuk perdu. Buahnya beraneka ragam bentuk dan warnanya. Kulit buah liat tapi kalau digigit renyah. Kebanyakan buahnya tunggal walaupun bunganya terdapat dalam satu tandan tetapi yang dapat menjadi buah hanya satu, bunga berbentuk terompet dengan bentuk biji gepeng.
Tanaman terung dapat ditanam dimana saja mulai dari dataran rendahsampai dataran tinggi. Perawatannya mudah, bahkan lebih mudah dari tanaman tomat karena lebih tahan terhadap penyakit layu dan tahan terhadap banyaknya hujan. Tanam terung yang baik adalah pada awal musim kemarau atau pada musim hujan.
1.2. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Mendalami tentang ilmu budidaya tanaman terung,
2.      Memahami tentang pemeliharaan tanaman terung,
3.      Mengetahui cara pembangunan perkebunan terung,
4.      Mengetahui tentang penanganan pasca panen terung, dan
5.      Mengetahui produk-produk hasil dari perkebunan terung.








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KLASIFIKASI TANAMAN
Tanaman terung berbentuk perdu. Tanaman ini berakar tunggang dengan akar samping yang dangkal. Batangnya bercabang banyak dan berbulu agak kasar. Batangnya agak keras dan lebih keras dari batang tomat.
Terung termasuk tanaman sayuran dataran rendah semusim. Terung berbunga sempurna dengan benang sarinya tidak berlekatan (lepas). Jumlah bunga terung dalam satu tandan banyak. Umumnyabunga berwarna ungu, tetapi ada pula berwarna putih. Sementara buahnya tunggal, tetapi ada pula varietas terung yang buahnya antara 2-3  setiap tandan. Bentuk buahnya beraneka ragam, diantaranya bulat, lonjong, atau bulat panjang. Warna buahnya ungu, tetapi ada pula yang warnanya putih dan hijau bergaris putih. Setelah tua, buah berwarna kekuningan dan berbiji banyak.
Daging buah terung kenyal, tidak berair seperti tomat. Di dalamnya mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Kulit buahnya liat, tetapi bila digigit terasa renyah.
Terung (Solanum melongena  L.) termasuk famili Solanaceae. Ada
beberapa jenis terung yang dikenal, diantaranya ialah terung kopek, terung craigi, terung bogor, dan terung gelatik.
2.1.1.      Terung kopek
Terung kopek buahnyabulat panjang dengan ujungnya tumbul. Warnanya ada yang ungu dan ada pula yang hijau keputih-putihan. Varietasnya terdiri dari imperial, dusky, dan florida market.
2.1.2.      Terung craigi
Buah terung craigi bulat panjang dengan ujung runcing dan warnanya ungu. Bentuk buahnya ada yang lurus dan ada yang bengkok. Varietasnya ialah melionaire, black shine, dan kurunme.
2.1.3.      Terung bogor atau terung kelapa
Buah terung bogor bulat besar, berwarna putih dan hijau keputih-
putihan. Rasanya renyah aga gentir. Contoh varietasnya ialah easter (putih) dan bogor (hijau)
2.1.4.      Terung gelatik atau terung lalap
Terung gelatik buahnya seperti terung bogor, tetapi lebih kecil. Warnanya ungu atau putih keungu-unguan rasanya renyah, tetapi tidak getir.
Varietasnya ialah Black beauty dan Black bell.
2.2.      PROSPEK BERTANAM TERUNG
Tanaman terung yang mempunyai nama latin Solanum melongena
adalah tanaman setahun yang termasuk kedalam tanaman perdu. Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 60-100 cm, berdaun lebar berbentuk telinga serta bunga berwarna ungu. Tanaman ini sangat mudah untuk dikembangbiakan karena dapattumbuh didaerah dataran rendah hingga dataran tinggi berkisar 1200 meter diatas permukaan laut.
Selain mudahuntuk dikembangbiakan, buahnya juga dapat menjadi
makanan yang lejat dan nikmat. Buah terong ini memiliki banyak khasiat yang terkandung dalam buahnya yaitu salah satunya dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Dipandang dangat bermanfaat dan cukup banyak peminatnya, tanaman terong bisa dijadikan sebagai usaha pertanian yang produktif dan menguntungkan.
2.3.      KLASIFIKASI TERUNG
Kingdom
:  Plantae (Tumbuhan )
Subkingdom
:  Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh )
Super Divisi
:  Spermatophyta (Menghasilkan biji )
Divisi
:  Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga )
Kelas
:  Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil )
Sub Kelas
:  Asteridae
Ordo
:  Solanales
Famili
: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus
: Solanum

Spesies
: Solanum melongena L.




2.4.      MORFOLOGI TERUNG

2.4.1.      Akar
Terong memiliki sistem perakaran tunggang hal ini dapat dilihat dengan jelas dimana bagain-bagian batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar primernrnya tumbuh terus menjadi akar pokok , pada akar ini kemudian tumbuh caang-cabang dan serabut akar.
2.4.2.      Batang
Batang terong bercabang banyak dan berbulu agak kasar, batangnya agak keras dan kekar. Tanaman terong berhubungan sempurna dengan benang sarinya.
2.4.3.      Daun
Daun Terong merupakan daun tidak lengkap karena tidak mempunyai upih daun. Bangun daun ( Circum scription ) merupakan bangun bulat telur ( ovatus ). Ujung daun ( apex folii ) termasuk ujung daun yang runcing ( acutus ) karena tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip. Pangkal daun ( Basis folii ) termasuk berlekuk ( emargiratus ). Susunan tulang daun ( venation ) termasuk ke dalam susunan tulang daun yang menyirip karena mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan tangkai daun. Tepi daun ( Margo folii ) yaitu berombak ( repandus ) karena sinus dan angulusnya sama-sama tumpul dan jika dilihat dari torehan yang tidak merdeka termasuk berlekuk menjari. Daging daun ( intervenium ) termasuk tipis seperti selaput. Warna daun pada daun terong ( Solanum melongena ) yaitu hijau tua. Permukaan daunnya yaitu berbulu halus dan rapat ( villosus ).
2.4.4.      Bunga
Jumlah bunga terong dalam satu tandang banyak. Umumnya bunga berwarna ungu tapi adapula berwarna putih.
2.4.5.      Buah
Sementara itu buah tanaman terong tunggal. Berntuk buah beragam, diantaranya ada bulat lonjong atau bulat panjang. Warna buahnya ungu tapi adapula yang putih dan hijau bergaris putih setelah tua, buah berwarna kekuningan dan berbiji banyak.
2.5.      MANFAAT TANAMAN TERUNG
2.5.1.      Kandungan Terong
Terong mempunyai kandungan yang cukup beragam yang mampu memberikan dampak yang menyehatkan tubuh. Berikut ini beberapa kandungan zat dalam terong.
2.5.2.      Phycocyanian
Phycocyanian merupakan protein kompleks yang terdapat pada kulit ungu terong, dan bermanfaat untuk menstimulasi kerja sel batang pada sumsum tulang, berperan dalam produksi sel darah putih dan merah, mencegah atau melawan kanker, pendarahan wasir, luka borok, dan bersifat antioksidan.
2.5.3.      Antosianin
Merupakan senyawa flavanoid yang berguna untuk melindungi sel dari sinar ultra violet. Antosianin juga bisa membantu pengobatan penyakit seperti kanker, dan jantung.
2.5.4.      Vitamin
Vitamin yang terkandung dalam kulit ungu terong yang terbanyak adalah vitamin B kompleks, dan lainnya seperti vitamin A, C, E, K dan juga vitamin D.
2.5.5.      Zat besi
Zat besi sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia.
Anemia membuat jumlah sel adarah merah berkurang di dalam tubuh.
2.5.6.      Ellagic Acid
Merupakan      komponen       fenolik             yang    dapat   mencegah
penggumpalan darah, menghambat pertumbuhan tumor dan sel kanker, serta mencegah kerusakan gen.
2.6.      Manfaat Terong Untuk Kesehatan
2.6.1.      Kaya Serat
Serat dapat bermanfaat untuk memperlancar pencernaan dan buang air besar. Kandungan serat dalam terong ada sekitar 2 gram. Maka dari itu, apabila Anda mengalami gangguan pencernaan, terong bisa menjadi salah satu alternatif makanan yang bisa meringankan gangguan tersebut.
2.6.2.      Menurunkan Berat Badan
Terong dapat membantu Anda untuk menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan, terong membuat kita tidak mudah lapar dan membantu memperlancar proses metabolisme tubuh. Selain itu juga terong dapat membantu dalam proses pembakaran lemak di tubuh.
2.6.3.      Kanker
Dalam terong juga ditemukan terdapat elemen yang disebut dengan nasunin. Nasunin dapat membantu mengatasi sel – sel kanker yang ada didalam tubuh. Jadi semakin banyak terong yang dikonsumsi, maka semakin kecil kemungkinan anda terkena kanker.
2.6.4.      Membantu Perkembangan Otak
Fitonutrien yang ditemukan dalam terong dapat membantu perkembangan otak kita dan melindungi membran sel dari berbagai kerusakan. Maka dari itu, terong bisa menjadi makanan yang baik bagi anak Anda agar tetap aktif dan cerdas.
2.6.5.      Kesehatan Jantung
Terong dapat mengurangi kolesterol yang berada pada dinding arteri dan dinding pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lancar. Maka dari itu, terong dikenal sebagai salah satu makanan yang sehat untuk jantung.
2.6.6.      Diabetes
Makanan tinggi serat seperti dalam terong dan juga rendah karbohidrat sangat baik bagi penderita diabetes. Hasi penelitian menunjukkan bahwa, jika kita konsumsi terong secara teratur maka kadar gula kita juga akan menurun dan stabil.
2.6.7.      Menghambat kerusakan pembuluh darah
Manfaat terong ini dapat kita peroleh karena buah terong memiliki kemampuan untuk menekan dan mengatasi arterosklerosis atau bisa juga disebut sebagai buah penetral kerusakan pembuluh arteri.
Dengan adanya kemampuan ini, buah terong dapat mengatasi timbunan lemak dan mengatasi gangguan transportasi darah pada pembuluh arteri.
2.6.8.      Mengatasi epilepsi
Terong memiliki kandungan skopolamin, striknin, skoparon, dan skopoletin sehingga dapat membantu mengatasi penyakit epilepsi beserta gejalanya yang meliputi gugup/sawanan, hingga kekejangan
saraf.
2.6.9.      Mengobati sakit pinggang
Manfaat terong ini telah banyak dibuktikan oleh masyarakat Korea. Mereka mengeringkan buah terong dan mengonsumsinya untuk mengatasi sakit pinggang yang meliputi pinggang kaku, nyeri, encok,
dll.
2.6.10.  Mengatasi Kanker dan Sebagai Kontrasepsi
Buah terong merupakan buah yang sangat bagus untuk membantu mengurangi serangan kanker. Buah ini mengandung tripsin (protease)inhibitor yang dapat melawan zat pemicu kanker. Jus terong yang dikonsumsi secara rutin dapat membantu mengatasi kerusakan yang terjadi pada sel yang mengalami penyimpangan kromosom/terkena kanker.
Buah terong memang dikenal dapat menjadi antikanker. Di Nigeria, masyarakatnya menggunakan terong sebagai kontrasepsi untuk para pria. Mereka meyakini bahwa terong dapat mengatasi gugup. Hal ini terbukti setelah dilakukan penelitian dengan memberikan makanan terong ke hewan marmut.
2.7.      SYARAT TUMBUH TANAMAN TERUNG
Terung dapat tumbuh sampai ketinggian sekitar 1000 m dpm, tetapi di dataran rendah tumbuhnya lebih cepat. Suhu yang paling cocok untuk tanaman terung adalah 25 – 30  C dengan perbedaan sedikit antara suhu siang dan malam. Tanaman ini tumbuh baik pada tanah-tanah lempung berpasir dengan drainase yang baik. Sekalipun terung memerlukan suhu tinggi selama pertumbuhannya, akan tetapi juga tahan terhadap hujan yang tinggi asalkan tanahnya tidak menjadi becek. Terung bermasuk tanaman yan agak tanah terhadap kadar gram yang
tinggi (Sutarya et al., 1995).
Kondisi tanah yang ideal untuk penanaman terung yaitu tanah yang remah, lempung berpasir, dan cukup bahan organik. Dengan kondisi tersebut, biasanya aerasi dan draenasinya baik, tidak mudah tergenang air. Sebenarnya terung bisa di tanam disegala jenis tanah, asal cukup bahan organik. Keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman terung sekitar 6,0-6 ,5 (Pracaya,  2006).
Tanaman terung merupakan tanaman daerah beriklim panas. Pada saat pertumbuhan dan pembentukan buah memerlukan cuaca panas, temperatur optimum untuk pembungaan berkisar antara 22 - 300C. Pertumbuhan akan terhenti pada temperatur dibawah 170 C. Pada temperatur dibawah 170C terjadi kemandulan tepung sari. Terung tumbuh baik pada tanah ringan maupun yang berlempung. Tanaman ini tidak tahan genangan sehingga memperluas drainase yang baik. Warna kulit buah kurang menarik apabila terjadi kekurangan air ( Ashari,  1995).






























            Budidaya tanaman terung secara hidroponik ini dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2014 sampai 29 Desember 2014 dalam semester lima pendidikan sekolah menengah keatas pada tahun ajaran 2014/2015. Tanaman terung hidroponik yang kami budidayakan ini ditempatkan di teras Laboratorium Benih, SMK Negeri 1 Temanggung.
            Dalam pembuatan metode hidroponik substrat pada tanaman terung ini, kami menggunakan beberapa alat, yaitu gunting dan cutter atau pisau.                Sedangkan untuk bahannya, kami menggunakan beberapa bahan, yaitu spons, botol mineral bekas, batu bata, nutrisi, benih terung, dan air.
            Langkah kerja dalam pembuatan media tanam metode substrat untuk tanaman terung secara hidroponik ini terdapat beberapa urutan / prosedur kerja, yaitu sebagai berikut :
1.) Menyiapkan alat dan bahan,
2.) Mengambil botol mineral bekas 1,5 – 2 liter,
3.) Membelah botol mineral menjadi 2 bagian dengan menggunakan pisau,
4.) Setelah itu, merapikan potongan botol dengan gunting,
5.) Memotong spons menjadi potongan – potongan kecil dengan panjang 10 cm, lebar 3 cm,
6.) Memasukkan spons ke dalam lubang kepala botol mineral bekas di potongan atas botol,
7.) Memotong spons menjadi 4 sudut,seperti bunga mekar di dalam lubang botol tadi,
8.) Memasukkan remukan batu bata dipotongan  bagian atas botol,
9.) Memasukkan air secukupnya di potongan bagian bawah botol,
10.) Menggabungkan potongan bagian bawah dan atas botol sampai rapat / menyatu,
11.) Menanam 5 benih terung di setiap botol mineral yang sudah dibuat tadi.



BAB IV
PEMBAHASAN
            Aspek teknis produksi adalah aspek yang berhubungan dengan pembangunan dari proyek yang direncanakan baik dilihat dari faktor lokasi, luas produksi, proses produksi, penggunaan teknologi (mesin/peralatan) maupun keadaan lingkungan yang berhubungan dengan proses produksi.
4.2.      Teknik Produksi
            Teknik produksi adalah Kegiatan yang berkaitan dengan bagaimana proses mengadakan, membentuk/merubah, memindahkan produksi agar sesuai dengan yang dikehendaki.
4.3.       Penyiapan Media
            Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH dan steril. Media budidaya yang perlu disiapkan yaitu, berupa batu bata. Batu bata dihancurkan sampai halus menggunakan batu, Kemudian batu bata yg telah dihancurkan tersebut dimasukkan pada botol mineral bekas, kira-kira ¾ tinggi botol mineral tersebut. Lalu, diberikan air secukupnya agar batu bata tersebut mempunyai mineral yang cukup untuk tanaman.
4.4. Penanaman Benih Tanaman 
            Penanaman benih terung yang dibudidayakan secara hidroponik ini dilakukan dengan menanam benih tanaman terung langsung ke dalam botol mineral yang sudah disiapkan. Awalnya, kita membuat lima lubang tanam secara memutar di setiap botol mineral. Lalu, memasukkan benih terung secara bertahap, jangan sampai dalam satu lubang tanam terdapat dua benih terung, karena agar tanaman dapat tumbuh dengan rapi dan sama. Setelah itu, tutup lubang tersebut dan langsung disiram. Nantinya, setiap satu minggu sekali disiram dengan air bersih.
4.5. Penyiapan Cadangan Bibit
            Dalam penyiapan cadangan bibit terung secara hidroponik, kami membeli benih dipembibitan sekitar. Benih tanaman terung, nantinya akan tumbuh sebagai cadangan bibit yang digunakan untuk mengganti bibit yang mati pada botol mineral.
4.6. Pemindahkan Cadangan Bibit
            Dalam kegiatan ini, bibit yang berukuran + 10 cm, sudah siap untuk dipindahkan kedalam botol mineral yang sudah disiapkan untuk dibudidayakan. Dalam pemindahannya, Bibit terung harus diambil atau dicabut dengan hati-hati dari media arang sekam, karena jika ditarik dengan sangat kuat, maka akar tanaman bisa patah dan nantinya cadangan bibit terung ini tidak bisa ditanam.
4.7. Pemeliharaan Tanaman
            Dalam pemeliharaan tanaman ini, terdapat beberapa kegiatan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pertama adalah kegiatan pengairan/penyiraman. Pengairan pada budidaya ini, kami menggunakan cara penuangan air secara langsung dan penyiraman ke atas tanaman secara langsung. Pada cara penuangan secara langsung ini kami menuangkan air ke dalam botol mineral bekas pada bagian bawahnya yang berfungsi untuk menampung mineral yang dibutuhkan tanaman. Pada penyiraman ke atas tanaman secara langsung, kami menyiramkan air ke atas tanaman terung sampai media pasir meresapkan air hasil penyiraman tadi.
            Penggantian air dilakukan setiap air dua minggu sekali atau saat botol sudah berwarna hijau atau sudah terdapat lumut, maka harus segera dibersihkan dengan mengganti air dan melepaskan lumut yang menempel pada botol.
            Penyiangan dilakukan bila terdapat rumput liar (tanaman pengganggu) di sekitar tanaman budidaya. Penyiangan dilakukan setiap 2 minggu.
            Pemupukan pada sistem hidroponik memerlukan cukup banyak unsur hara. Pada dua cara penyiraman tadi, pupuk yang akan diberikan pada tanaman terung adalah pupuk urea yang dilarutkan dalam air dengan dosis untuk 5 gram pupuk urea dibutuhkan 5 liter air bersih diberikan untuk 40 botol mineral. Pemupukan dilakukan satu minggu sekali.
            Pengendalian OPT dapat dilakukan dengan cara mekanik atau secara langsung, yaitu mengambil hewan pengganggu tanaman kangkung hidroponik kami dengan tangan/secara fisik (langsung).
4.8.          Pengendalian Hama dan Penyakit
1.      Ulat Perusak Daun
Ulat perusak daun bisa berupa Spodotera litura atau Plusia chalcites. Spodoptera litura di sebut juga ulat grayak. Ulat ini memakan daun sampai ke ujung daunnya. Tubuhnya berwarna hijau tua kebiruan dan hijau tua kecoklatan dengan totol - totol hitam di setiap ruas badannya. Pusia chalcites juga pemakan daun, tetapi suka berpindah pindah dari satu daun ke daun yang lainnya sehingga daun berlubang lubang. Warna tubuhnya hijau cerah.
Pencegahan :
1.       Lakukan sanitasi lahan secara teratur.
2.       Pasang perangkap kupu-kupu dengan membalurkan lem perangkap, seperti Cherry Glue dan Glumon ke botol bekas air mineral atau potongan pipa PVC.
Pemberantasan :
3.       Jika tampak telur-telur yang menempel bergerombol di balik daun, langsung ambil, lalu remas dan kubur.
4.       Lakukan penyemprotan insektisida jika sudah di jumpai serangan
ulat ini.
5.       Insektisida yang bisa di gunakan di antaranya Prevaton 250 SC, Ampligo 150 sc, Matador 25 EC, Curacron 500 EC, dan Dupont Lanate 40 WP. Gunakan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
2.      Ulat Penggerek Batang
Ulat yang suka menggerek batang terung adalah Meruca testuatif. Ulat ini suka menggerek batang terung yangb masih muda dengan cara melubangi batang dan masuk memakan jaringan batang di dalmnya. Keberadaan ulat ini bisa di ketahui dengan adanya kotoran yang mengumpul di samping lubang.
Pencegahan :
       lakukan sanitasi lahan dengan baik dan benar.
       Pasang perangkap kupu - kupu di beberapa tempat untuk menekan perkembangannya.
Pemberantasan :
       Teliti keberadaan telur kupu-kupu di balik daun, petik daun tersebut lalu gerus dan kubur.
       Lakukan penyemprotan insektisida yang tepat, terutama di lokasi yang tanamannnya terkena serangan.
       Beberapa insektisida yang bisa di gunakan di antarannya Akodan 30 EC, Fastac 15 EC, Prevaton 250 SC, Buldok 25 EC, Sumo 50 EC.
Gunakan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
3.                        Ulat Penggerek Buah
Ulat yang suka menggerek bagian buah terung adalah Earias sp. Ulat ini berwarna cokelat suka memakan kulit buah, sehingga menimbulkan lubang dangkal di beberapa tempat. Ulat ini juga sering memakan daging buahnya dengan cara melubangi buah.
Pencegahan :
       Lakukan sanitasi lahan dengan benar dan secara rutin.
       Psang beberapa pernagkap kupu di beberapa tempat.
Pemberantasan :
       Jika di temukan telur kupu-kupu di balik daun, petik daun tersebut, lalu gerus dan kubur.
       Jika sudah di temukan serangan, semprotkan insektisida yang tepat untuk ulat ini.
       Beberapa insektisida yang bisa di gunakan di antarannya Descis 2,5 EC, Prevaton 250 SC, Ampligo 150 SC, Lanate 40 WP, dan Sumo 50 EC. Gunakan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
4.      Trhips dan Aphids
Thrips sp. dan Myzus persicae (  Kutu daun aphids ) termasuk hama penghisap cairan tanaman. Trhips sp. berupa kutu kecil dengan ukuran panjang 1 - 1,5 mm. Warnannya kuning keemasan hingga cokelat kehijauan. Serangannya ,enyebabkan pucuk tanaman mengeriting, buah bercak-bercak cokelat dengan bentuk abnormal. Sementara itu, aphids berupa kutu berbentuk bulat telur dengan panjang 2 - 3 mm. Warnanya kuning keemasan hingga cokelat kehijauan. Serangnnya menyebabkan daun keras menggulung ke dalam sehingga mengganggu proses fotosintesis.
Pencegahan :
       Hindarkan menanam berdekatan dengan tanaman terung atau
tanaman satu famili yanag sudah tua serta memiliki gejala serangan hama ini.
       Gunakan mulsa plastik hitam perak.
       Pasang perangkap Thrips di beberapa tempat, yaitu berupa kerts kuning yang di lapisi lem yang mengandung hormon seks pemanggil Thrips sp.
Pemberantasan :
       Teliti bagian kelopak bunga, pucuk daun, dan permukaan daun bagian bawah. JIka di temukan hama ini, segera semprotkan
insektisida yang tepat sasaran.
       Insektisida yang bisa di guanakan di antaranya Agrimec 18 EC, caleb-tin 18 EC, Catez 18 Ec, Demolish 18 EC , dan Pemekar Daun. Gunakan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
5.      Penyakit Embun Tepung
Penyakit embun tepung di sebabkan oleh Erysiphe sp. pada cuaca panas tetapi kelembapan tinggi, tanaman ini sering meyerang tanaman terung. Gejala awal di tandai dengan adanya becak Kuning yang mengikuti tulang daun. Di balik daun terdapat serbuk putih seperti tepung. Jika tidak segera di atasi, penyebaran penyakit akan sangat cepat hingga akhirnya daun menguning, kering dan rontok.
Pencegahan :
       Lakuka sanitasi lingkungan dengan benar.
       Perbaiki saluran drainase, terutama pada musim hujan.
       Hindarkan menanam berdekatan dengan tanaman tua yang terserang penyakit ini.
Pemberantasan :
       Jika gejala awal sudah tampak, segera lakukan penyemprotan
fungisida yang tepat sasaran.
       Fungisida yang di gunakan di antaranya Dakonil 75 WP, Prvicur N 722 SL, Detazeb 80 WP,Dupont Equation 64 WP, dan Chocrick 25 WP. Gunakan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
6.      Penyakit Busuk Daun, Batang, dan Buah
Penyakit ini disebabkan oleh Phytoptora infestans dan Septoria lycopersici. Seperti penyakit lain, pada temperatur dan kelembapan tinggi - musim hhujan yang sering panas tiba-tiba, Penyakit ini sering menyerang tanaman pada serangan awal menimbukan gejala di antaranya bagian tanaman tampak seperti tersiram air panas. Kemudian melebarberwarna cokelat dan membusuk. Jika menyerang batang cabang akan menyebabkan layu di bagian cabang yang terserang.
Pencegahan :
       Lakukan sanitasi lingkungan dengan benar.
       Perbaiki drainase air, terutama pada musim hujan.
       Hindarkan menanam berdekatan dengan tanaman tua yang terserang penyakit ini.
Pemberantasan :
       Segera semprotkan fungisida yang tepat jika di temukan gejala
penyakit ini.
       Beberapa fungisida yang bisa di guanakan di antaranya Dakonil 75 WP, previcur N 722 SL, Topsin M 70 WP, Topsindo 70 WP.
Gunakan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
7.      Penyakit Layu
Penyakit layu di sebabkan oleh Fusarium sp. Sama halnya dengan tanaman cabai dn tomat, layu Fusarium juga sering meyerang tanaman terung. Gejalanya sama, mula-mula tanaman layu hanya pada siang hari samapai beberapa hari. Sebaliknya, pada pagi hari kondisinya segar kembali setelah beberapa hari, layu tersebuat akan permanen.
Pencegahan :
       Teliti riwayat tanah sebelum menanam. Minimum tiga musim ke belaklang, lahan tersebut bukan bekas penanaman terung dan tanaman sefamilinya, terutama yang pernah terserang penyakit layu.
       Drainase harus tetap terjaga.
Pemberantasan :
       Cabut tanaman yang layu, lalau bakar dan buang jauh dari lokasi penanaman. Pada posisi bekas tanam, tiga tanaman di sebelah kiri dan kanannya, serta lima tanaman di depannya harus di siram
larutan fungisid yang tepat.
       Funisida yang tepat di gunakan di antaranya Ridomil Gold MZ 4/64 WP dengan dosis 0,5 g/lair. siramkan larutan fungisida ini sebanyak 500  l per tanaman.
4.9.PEMANENAN
Ketika umur tanaman 30 hari setelah tanam atau 15 – 18  hari setelah munculnya bunga, tanaman terung sudah bisa dipanen untuk pertama kalinya.
Ciri-ciri dari terung yang siap panen adalah:
a.       Memiliki warna buah mengkilat,
b.      Daging belum terlalu keras,
c.       Berukuran sedang (tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil).
Buah terung dapat dipanen seminggu dua kali, sehingga dalam satu musim total pemanenan dapat dilakukan 8 kali. Setiap tanaman biasanya berpotensi untuk menghasilkan buah sekitar 21 buah. Pasca pemanenan ke delapan terkadang masih ada tanaman yang menghasilkan buah, namun
produktifitasnya mulai turun baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.
4.10.        PENANGANAN PASCA PANEN
Penanganan pasca panen merupakan hal yang penting. Meskipun hasil produksinya baik dan melimpah namun tidak dikelola dengan baik, maka produk yang berkualitas baik tersebut akan menjadi rusak. Tujuan penanganan pasca panen adalah :
1.      Menjaga mutu terung agar tetap baik dan keadaannya segar seperti waktu
dipetik
2.      Warna, rasa, dan aroma menjadi lebih menarik
3.      Dapat memenuhi standar perdagangan
4.      Buah menjadi awet dan tahan lama



BAB V
PENUTUP
5.1.      KESIMPULAN
Tanaman terong merupakan salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan di Indonesia Khususnya kalimantan tengah. Pada dasarnya cara pembudidayaan taman terung itu hampir sama dengan tanaman hortikultura yang lainnya, yang berbeda yaitu cara/teknis budidayanya saja yang mungkin berbeda tiap-tiap tanaman hortikultura.
Dalam budidaya tanaman terong ada yang disebut dengan
5.1.1.   Pembukaan lahan
Yaitu persiapan lahan untuk budidaya tanaman terong
5.1.2.      Penyemaian
Yaitu penaburan biji di suatu media dalam satu tempat sebelum
ditanam botol yang telah dibuat, atau kalau didalam istilah perkebunan sering dikenal dengan pembibitan.
5.1.3.      Penanaman
Penanaman merupakan tindakan untuk menanam bibit hasil semaian yang sudah memasuki kriteria penanaman.
5.1.4.      Pemasangan ajir
Pemasangan ajir yaitu memasang sejenis tongkat di dekat pokok tanaman dengan maksud agar tanaman bisa lebih kuat berdiri/tegak ketika nantinya tanaman tersebut sudah berbuah.
5.1.5.      Perawatan
Perawatan yaitu tindakan untuk memelihara tanaman dari hama, penyakit, gulma maupun yang lainnya yang mampu menurunkan produksi tanaman terung.
5.1.6.      Pemanenan
Pemanenan adalah upaya untuk memetik buah terungyang sudah masuk kriteria untuk dilakukan pemanenan.
5.1.7.      Penanganan pasca panen
Penanganan pasca panen yaitu upaya untuk menjaga agar buah
terung tetap segar setelah pemanenan berlangsung hingga sampai ke tangan konsumen.
5.2.      SARAN
Dalam budidaya tanaman terung agar kiranya kita dapat menggunakan cara yang efektif dan efisien agar kita dapat memperoleh hasil produksi tanaman dengan maksimal.
5.3.      ANALISIS USAHA TANI
ANALISA USAHA BUDIDAYA TERUNG 1000 TANAMAN.
5.3.1. Analisa Biaya

No
Nama barang
Harga (Rp)
Fixed cost


1
Botol bekas
500.000
2
spons
680.000
Fariable cost


1
Benih
100.000
2
Batu bata
125.000
3
Pupuk NPK
114.000
4
Pupuk UREA
97.000
5
Pupuk kompos
45.000
6
Ember
300.000

Total
1.961.000
2.  Analisa Produksi
a.       Jumlah Tanaman ± 1.000 batang – 10  %  (100) = 900
b.       Rata-rata produksi terendah ± 3 Kg x 900 = 2700 Kg (2,7 Ton)
c.       Asumsi harga rata-rata ± Rp 1.200,- x 2.700 = Rp. 3.240.000,-
R/C
Hasil produksi dibagi biaya= 3.240.000/1.961.000= 1,65
BEP

  =
=
2801,4






















DAFTAR PUSTAKA
http://obatpertanian.com/cara-menanam-terongterung-yang-baik-dan-benar.html http://serbatani.blogspot.com/2013/05/budidaya-tanaman-terong.html.bloger.com Faedah Jaya. http://blog.faedahjaya.com/petunjuk-budidaya/budidaya-terong.
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1167.
http://berkahpetani.blogspot.com/2012/06/morfologi-tumbuhan_06.html.
http://asrultoojampeaselayar.blogspot.com/2013/04/laporantanaman-teron.html.
http://kilas-kesehatan.blogspot.com/2013/06/kandungan-gizi-danmanfaat-terong.html.
http://www.kesehatan123.com/2469/manfaat-terong/.
http://alulagro.blogspot.com/2010/03/syarat-tumbuha-tanaman-terongsolanum.html.
http://www.scribd.com/doc/153684834/Analisa-UsahaBudidaya-Terong.













LAMPIRAN